ENERGI untuk beraktivitas diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Anak adalah kelompok yang paling banyak membutuhkannya.
Energi berarti kekuatan, daya atau tenaga. Meski matahari adalah sumber energi. Namun, bukan dari matahari saja energi bisa diperoleh. Makanan dengan kandungan gizi seimbang adalah sumber energi yang penting bagi manusia.
Menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta, dr Inayah Budiasti MS SpGK, energi adalah tenaga yang dihasilkan metabolisme tubuh yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, untuk beraktivitas.
Anak berusia 5-13 tahun adalah kelompok yang paling banyak melakukan aktivitas. Baik itu kegiatan di rumah maupun di luar rumah. Mereka rata-rata aktif dan sibuk di sekolah dan mempunyai banyak teman untuk bermain.
"Usia tersebut adalah usia emas karena apa pun masukan yang kita berikan langsung diserap anak," kata ahli gizi dari Nestle, Leilani Lestarina. Pada masa itu juga orangtua sulit mengontrol makanan yang dikonsumsi anak di luar rumah.
Padahal, asupan energi yang mereka peroleh harus seimbang dengan aktivitasnya. "Aktivitas fisik pada anak banyak memberi manfaat, antara lain untuk melatih keterampilan motorik, melatih otot, jantung,paru-paru dan tulang, mengurangi tekanan darah dan bisa meningkatkan kepercayaan diri," tutur Leilani.
Mengenai zat gizi yang ideal untuk perolehan energi, bisa diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Semuanya bisa diperoleh dalam makanan yang sehat dan seimbang. "Energi itu adalah tenaga yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak," kata Prof Made Astawan MS,dosen Departemen Ilmu Gizi dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor.
Karena itu, energi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak memerlukan energi sebesar 2.000 kkal per hari. Dari keseluruhan waktu makan dalam sehari,kegiatan sarapan pagi tidak boleh terlupakan. Dengan mengonsumsi makanan tepat pada pagi hari, maka tubuh akan menerima sebanyak 400-500 kkal atau sekitar 20%-25% dari kebutuhan energi yang diperlukan.
Leilani menuturkan, berat otak anak hanya 2% dari berat badan. Akan tetapi, bagian tersebut mengonsumsi sebanyak 20% dari energi tubuh. Hal itu diperkuat oleh Inayah. Dia menambahkan, anak-anak membutuhkan energi lebih banyak karena sedang berada dalam masa tumbuh kembang.
Banyaknya asupan dari makanan yang mengandung sumber energi seperti beras, jagung, tepung-tepungan, dan pisang membuat tubuh tidak akan kekurangan energi. Susu merupakan salah satu minuman yang mempunyai kandungan energi yang banyak.
"Susu merupakan deposit yang banyak terkandung kalsium, di mana kalsium digunakan untuk mencegah osteoporosis pada masa mendatang," katanya.
Jika asupan gizi tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh anak, bisa timbul berbagai dampak. Mulai rasa letih, lemah, lesu, konsentrasi, dan daya ingat menurun. Akibatnya, pertumbuhan anak menjadi tidak optimal.
"Asma, cacar air, influenza bisa ditimbulkan karena anak kurang energi sehingga daya tahan tubuh mereka juga ikut menurun yang menyebabkan penyakit timbul," sebut Inayah. Perolehan energi tubuh, sebagai sumber utamanya berasal dari karbohidrat yaitu sebanyak 60%.
Apabila anak kurang asupan, maka akan diambil dari protein Lalu protein akan meninggalkan fungsi utama sebagai zat pembangun. "Jika hal tersebut terjadi secara berkepanjangan, maka protein habis sehingga menyebabkan rambut rontok, muka lebih tua, kulit keriput. Yang terparah, akan menjadi cikal bakal lahirnya busung lapar pada anak," kata Prof Astawan.
Senin, Mei 12, 2008
Kesehatan : Energi Seimbang Perkembangan Pesat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar