HARAPAN baru kini muncul bagi para penderita kanker. Para ilmuwan berhasil menemukan komponen penyusun bahan kimia yang melindungi gen antikanker di tubuh.
Kanker termasuk penyakit yang mematikan. Penyakit ini berkemampuan luar biasa untuk merusak sel-sel pada manusia. Tubuh sebenarnya punya bahan untuk melawan semua penyakit atau barang asing yang masuk.
Bahan itu disebut dengan antibodi. Khusus untuk melawan kanker, tubuh punya apa yang disebut dengan gen p53. Gen inilah yang diberi kemampuan khusus untuk melawan atau menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada manusia. Caranya, melalui penghambatan kerusakan sel akibat kanker.
Sayang, gen p53 ini punya prinsip mirip kanker. Dia baru muncul jika ada DNA yang rusak. Atas dasar itu, maka pengobatan kanker selama ini punya potensi untuk merusak tubuh itu sendiri. Beberapa obat-obatan, bukanlah untuk melawan kanker, tetapi memicu kerusakan DNA agar gen p53 muncul untuk melawan kanker.
Untunglah, para ilmuwan yang tergabung Universitas Dundee dan St Andrew Skotlandia berhasil menemukan komposisi kimia yang melindungi gen p53. Dengan penemuan ini, tidak perlu lagi merusak DNA agar muncul gen p53 untuk mengobati kanker. Gen p53 bisa bertahan lebih lama karena pelindungnya tetap ada.
Komposisi kimia yang melindungi itu disebut sebagai tenovin. Para peneliti kedua universitas itu berhasil menemukan tenovin setelah melakukan penyelidikan terhadap sekitar 30.000 senyawa obatobatan. Hasil penelitian ini secara lengkap dan detail telah dipublikasikan dalam Jurnal Cancer Cell edisi April 2008.
Dalam penelitian itu, diketahui bahwa tenovin punya peranan penting untuk mencegah kerusakan gen p53 sebagai bagian dari proses daur ulang alamiah tubuh. Dengan menjaga gen p53 dalam tubuh, maka kanker akan lebih mudah untuk dilawan. Secara sederhana, untuk mendapatkan tenovin, para peneliti mencegah enzim-enzim yang akan masuk pada DNA sel yang menjadi target untuk dirusak oleh sel kanker.
Dalam penelitian ini, secara teoritis bisa ditemukan obat yang mampu untuk menjaga gen p53. Jika obat ini berhasil ditemukan, diyakini pengobatan ini akan lebih aman dan efektif dari pengobatan yang selama ini biasa dilakukan. Sebagaimana diketahui, pengobatan kanker banyak dilakukan dengan kemoterapi.
Memang kemoterapi berhasil mematikan sel kanker, tetapi efek sampingnya, sel-sel lain yang tidak rusak akibat kanker ikut hancur akibat pengobatan ini. Contoh yang sering dilihat adalah rontoknya rambut di kepala. Kepala tim peneliti Dr Sonia Lain mengatakan, dalam penelitian ini ditemukan indikasi kuat bahwa tenovin mampu menghentikan kanker.
"Kami menemukan bukti bahwa tenovin punya potensi untuk menghentikan kanker. Kami berhasil menemukan, mereka bekerja dengan menghambat enzim yang disebut sirtuin yang merupakan salah satu enzim yang bisa membawa gen p53 pada kerusakannya sendiri," paparnya.
Enzim ini memang berada dalam gen p53 itu sendiri. Peneliti, kata Sondia, berharap dapat membidik penghambatan sirtuin dengan obat-obatan sehingga membawa manusia pada banyak model pengobatan kanker di masa depan. Peneliti dari Pusat Kanker Inggris Dr Lesley Walker menilai, penemuan ini sebagai potensi besar dalam pendekatan pengobatan kanker.
"Proses pengobatan yang menitikberatkan pada perawatan efektif bagi para pasien harus menjadi strategi utama dalam menyembuhkan kanker. Penemuan ini kami yakini akan membawa masukan penting dalam upaya melawan penyakit berbahaya ini," jelasnya
Senin, Mei 12, 2008
Kesehatan : Harapan Baru bagi Para Penderita Kanker
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar