Senin, April 21, 2008

15 Kesalahan Utama Pencari Kerja

Anda bicara terlalu cepat. Menghindari kontak mata. Terlalu banyak bertanya. Menyemprotkan parfum terlalu banyak. Berbohong mengenai sejarah pekerjaan. Datang terlambat saat sesi wawancara serta tidak melakukan riset. Hal tersebut cukup untuk mengandaskan impian mendapatkan pekerjaan.


Mungkin Anda tak menyadarinya, namun berperilaku seperti di atas saat wawancara kerja membuat Anda gagal mendapatkan posisi itu, demikian kesimpulan Eli Davidson, pelatih bisnis dan penulis “Funky to Fabulous.”


Namun jangan cemas. Sebagian besar kesalahan dapat dihindari dengan sedikit usaha saja. Anda bersedia kan membaca tip pintar berikut agar wawancara sukses?


“Cara terbaik untuk mendapatkan pekerjaan impian adalah dengan fokus," tegas Davidson.

"Sebagian orang mengira hanya mereka yang baru lulus kuliah saja yang melakukan kesalahan seperti disebut di atas. Namun faktanya apakah itu baru lulus kuliah atau sudah menjadi karyawan lama yang ingin pindah kerja kerap melakukan kesalahan itu, tanpa disadari," ujar Kip Hollister, pendiri dan CEO of Hollister Inc., sebuah perusahaan konsultan berbasis di New England.


Yang baru lulus melakukan pendekatan untuk pekerjaa dengan sikap "apa lowongan yang tersedia' . Biasanya mereka ini masih naif dengan kemampuan di bawah ekspektasi. Kualifikasi rendah ingin gaji tinggi. Namanya juga impian masa muda.


Sedangkan karyawan yang sudah bekerja namun masih sesekali mengirimkan lamaran ke perusahaan lain. Mereka ini senang sekali memperbaiki CV secara teratur dan punya pengharapan kurang realistik menyangkut besaran gaji.


Jangan biarkan diri Anda menjadi 'orang yang kalah' saat berburu pekerjaan. Kenali 15 jenis kesalahan yang biasanya dilakukan pelamar yang seharusnya dapat dihindari:


1. Simpan CV Anda

Jangan buang-buang waktu untuk mengirim lamaran dan CV yang tidak sesuai dengan kualifikasi Anda, saran Davidson. “Jika Anda melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi, maka penolakan akan datang lebih sering. Luangkan waktu untuk mencari pekerjaan yang memang cocok dengan kualifikasi dan fokuslah pada hal itu."


2. Berakting di lamaran berbentuk video

“Kecuali kalau Anda melamar untuk casting, pewawancara mungkin tidak akan tertarik melihat video lamaran yang Anda kirimkan," ujar Hollister. Pikirkan dulu apakah video itu cocok untuk posisi yang Anda incar sebelum mengirimkannya.


3. Sok akrab

Jangan pernah menyebut orang yang mewawancara Anda dengan namanya langsung, bahkan meskipun dia terlihat lebih muda dari Anda. Gunakan sebutan yang sopan seperti bapak atau ibu. Lain halnya jika pewawancara meminta Anda langsung menyebut namanya. Bersikaplah formal sebisa mungkin saat sesi wawancara.


4. 'Ember bocor'

“Simpan saja kehidupan pribadi Anda, tak usah diceritakan ke orang lain. Apalagi saat wawancara pertama," saran Davidson. “Pastikan foto-foto liar Anda di Facebook atau MySpace tidak menjadi konsumsi publik."


5. Tidak melakukan riset

Satu hal yang membuat pewawancara hilang selera adalah menghadapi pelamar yang tidak melakukan riset terlebih dahulu terhadap perusahaan yang dituju, bahkan untuk posisi yang dilamar. “Pewawancara akan lebih suka jika Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik, lebih bersemangat dibanding kandidat lain. Peluang untuk melanjutkan ke sesi selanjutnya lebih terbuka," ujar Davidson.


6. Mengabaikan cara berbusana

Anda mungkin kerap mendengar hal ini menjadi batu sandungan untuk mendapatkan pekerjaan. "Jangan berbusana terlalu seksi, atau terlalu kasual, menyolok atau mengenakan perhiasan berlebihan," ujar Bill Behn, seorang direktur perusahaan konsultan karir berbasis di Atlanta. "Berbusanalah seperti posisi yang Anda lamar."


7. Sekadar mengajukan lamaran

Sekali lagi, ajukan lamaran hanya untuk pekerjaan dan perusahaan yang Anda minati, saran Davidson. Jangan buang-buang waktu untuk lamaran yang jenis pekerjaannya pun Anda baru mendengar saat itu.


8. Hanya yes dan no?

Pewawancara menginginkan jawaban yang lebih dari sekadar 'ya-tidak'. Mereka menginginkan jawaban langsung terkait dengan pertanyaan yang diajukan. Namun jangan bicara terlalu banyak. Bicara sedikit tidak apa-apa namun memenuhi jawaban yang dituntut pewawancara.


9. Tidak profesional

Jangan sekali-kali mengirimkan email yang menggunakan alamat 'aneh' seperti likes2party@aol.com. Hal ini membuat pewawancara memutuskan Anda tak layak menerima pekerjaan. Gunakan email resmi yang menggunakan nama Anda.


10. Mengirim 10 lembar resume

“Mengirimkan 10 halaman resume merupakan kesalahan besar," tegas Davidson. Coba meringkasnya dalam satu halaman saja. Jika mengalami kesulitan, minta bantuan seseorang. "Ingat, orang hanya butuh 15 detik untuk memutuskan layak tidak memanggil Anda."


11. One man show

“Mereka mengatakan tentang jejaring," ujar Hollister. Hal ini benar. Jangan pernah menjalin hubungan dengan orang yang Anda tahu hanya akan menghalangi peluang Anda mendapat pekerjaan lebih baik.


12. Enggan minta bantuan

Sejumlah pelamar mengira meminta bantuan menandakan kelemahan. Padahal sejatinya tidak demikian. Untuk minta bantuan butuh keberanian dan merupakan langkah efektif yang bisa diambil. Minta seseorang yang Anda kagumi untuk membantu saat anda melamar pekerjaan. Lihat hasilnya nanti.


13. Lupa bilang terima kasih

Selalu kirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara. Gunakan kesempatan itu untuk meninggalkan kesan positif padanya. Sampaikan ucapan itu tanpa kesan berlebihan.


14. Bicara negatif soal perusahaan lama

“Lupakan saja. Meski keluhan yang Anda sampaikan itu bisa jadi benar, tidak ada perlunya menjelek-jelekkan perusahaan lama," ujar Hollister. Jika diminta menceritakan pekerjaan sebelumnya, ceritakan saja hal positif yang Anda lakukan. Hal ini akan menambah nilai plus Anda.


15. Tidak menanyakan pertanyaan bagus

“Tidak mengajukan pertanyaan bagus mengenai perusahaan menandakan Anda tidak peduli pada perusahaan atau posisi yang Anda lamar.," ujar Behn.
Tanyakan seperti,"Apa yang membuat orang di posisi tersebut bisa sukses?" atau "Mengapa posisi ini dibuka" atau "Apakah menurut Anda saya cocok di posisi ini?"


Nah, cobalah. Semoga sukses untuk wawancara mendatang!

Tidak ada komentar: