Senin, April 28, 2008

Mempercantik Teras sebagai Tempat Hang Out

ALANGKAH baiknya jika semua bagian di rumah digunakan semaksimal mungkin. Sampai pada bagian teras pun dapat difungsikan menjadi tempat berkumpul yang cozy. Bagaimana caranya?

Teras pada rumah dapat dibagi menjadi dua, teras depan dan teras belakang. Teras depan di rumah era modern sekarang, seringnya hanya menjadi pelengkap.

"Hal ini bisa disebabkan lahan tempat tinggal yang semakin sempit serta kehidupan sosial budaya juga semakin berubah sehingga kita jarang menerima tamu di rumah," ujar arsitek Oranye Design Dwi D Noviantoro yang akrab disapa Atox.

Alhasil, teras depan pun nasibnya hanya digunakan untuk terima tamu "asing" untuk melayani keperluan tertentu.

Balik ke zaman dulu di mana teras depan menjadi sangat fungsional. Rumah-rumah era kolonial Belanda atau rumah adat khas Betawi membangun teras benar-benar dijadikan tempat kumpul keluarga dan kerabat serta menjadi tempat nongkrong penghuni rumah dengan orang-orang sekitar tempat tinggalnya. Hal ini ditandai oleh ukuran teras yang besar.

"Tapi sekarang ini kecenderungan masyarakat kota mendambakan privasi. Jadi, teras untuk tempat kumpul pindah ke bagian belakang rumah yang lebih tertutup dibanding teras depan," ucap pria yang juga berprofesi sebagai desainer interior ini.

Namun, pemilik rumah memegang hak sepenuhnya untuk menjadikan teras sebagai tempat nonformal di bagian mana pun, baik itu depan maupun belakang. Sebenarnya, tak ada masalah selama Anda sebagai penghuni rumah merasa nyaman. Perbedaan antara teras depan dan belakang hanya masalah letak. Jika teras depan bisa dilihat orang dari jalanan depan rumah, lain halnya dengan teras belakang yang berkesan lebih privat.

Teras yang ditata apik dan nyaman dapat menjadi tempat "pelarian" untuk menghirup udara segar pada pagi hari serta bersantai dengan keluarga dan kerabat di sore maupun malam hari.

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah menyesuaikan besaran teras dengan furnitur yang mengisinya. "Komposisi atau lebar teras juga tergantung fungsinya tadi. Setelah itu, bisa dilihat furniturnya berapa banyak, bentuknya, sampai layout teras tersebut," sebut Atox. Hal senada juga diungkapkan oleh arsitek dari Trivium Design Group, Tony Sofian. "Mengingat teras berada di area luar rumah, furnitur yang dipilih pun tak sembarangan. Tingkat ketahanan dari bahan material yang akan digunakan harus diutamakan," tandasnya.

Pria yang tergabung dalam Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) ini menyarankan agar memilih furnitur yang water resistant dan tahan terhadap sinar ultraviolet matahari. "Jika Anda memilih furnitur outdoor dari kayu, pastikan pilih kayu yang tidak mudah lapuk walau sering terkena panas dan hujan," ucap Tony.

Skala ergonomis furnitur juga harus diperhatikan agar teras menjadi tempat yang nyaman sebagai tempat hang out. Tinggi normal furnitur biasanya berkisar 40 sampai 45 cm. Namun, tergantung tatanan teras Anda bagaimana.

"Kalau misalnya tempat duduknya rendah, berarti lebar area terasnya juga sedikit lebih besar," tutur Atox.

Tidak ada komentar: