Senin, April 21, 2008

Bijak Menggunakan Antioksidan

Selalu menarik membicarakan antioksidan karena zat yang satu ini memang memiliki banyak fungsi. Hal yang paling dicintai wanita adalah kemampuannya mempertahankan kemudaan, hmmm...

Antioksidan bertugas melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh molekul berbahaya yang lazim disebut radikal bebas. Sejumlah pakar percaya bahwa kerusakan oleh radikal bebas merupakan sebah faktor yang mendorong terbentuknya penyakit pembuluh darah (aterosklerosis), kanker dan kondisi lainnya.

Kapan kita terpapar radikal bebas?

l
Saat tubuh memecah obat tertentu yang kita konsumsi
l
Efek samping dari proses normal yang berlangsung di dalam tubuh (misalnyapembakaran gula menjadi energi dan pelepasan enzim pencernaan untuk memecah makanan)
l
Polusi lingkungan (asap kendaraan bermotor, asap pabrik dan polusi lainnya).


Apa saja yang termasuk dalam antioksidan?

Sejumlah vitamin seperti vitamin C dan E, mineral seperti selenium dan flavonoid yang ditemukan dalam tumbuhan masuk golongan antioksidan. Sumber terbaik antioksidan adalah buah dan sayur. Anda bisa temukan flavonoid pada buah-buahan, anggur merah dan sejumlah teh. Yang lebih memudahkan, antioksidan kini dikemas dalam bentuk suplemen.

Apa gunanya antioksidan?

Sejumlah ahli kesehatan menggunakan antioksidan untuk membantu mengobati atau mencegah beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung koroner (meski sejauh ini belum ada studi yang membuktikannya), kanker, degenerasi makula pada mata, penyakit Alzheimer dan beberapa kondisi terkait artritis.

Apakah antioksidan aman?

Hingga studi lebih lanjut dilakukan, usahakan mendapatkan antioksidan dari buah dan sayur saja, ketimbang suplemen. Karena mengonsumsi suplemen jenis ini dalam dosis tinggi bisa membahayakan. Tidak ada antioksidan yang bekerja sendiri untuk melindungi tubuh. Setiap orang disarankan mengonsumsi 5-9 hidangan sayur dan buah setiap hari untuk mencukupi kebutuhan antioksidan.


Badan Obat dan Makanan (FDA) dari AS tidak mengatur suplemen makanan seperti halnya untuk obat. Suplemen makanan dapat dijual terbatas atau tidak ada penelitian bagaimana cara kerjanya. Nah, jika berniat mengonsumsi antioksidan untuk dikombinasi dengan obat, selalu bicarakan dengan dokter Anda. Jangan sampai menggantungkan diri pada suplemen, dan malah melupakan pengobatan yang disarankan dokter. Hal ini khususnya penting diingat bagi wanita hamil dan menyusui.


Saat memutuskan menggunakan suplemen makanan, ingatlah hal ini:

u
Seperti halnya obat, suplemen makanan mungkin akan menimbulkan efek samping, memicu reaksi alergi atau berinteraksi dengan obat yang diresepkan dokter atau bahkan suplemen lain yang juga Anda konsumsi. Efek samping atau interaksi dengan obat atau suplemen lain ini bisa jadi menimbulkan dampak yang merugikan kesehatan.
u
Suplemen makanan mungkin tidak terstandarisasi pada pembuatannya. Karena itu, bagaimana cara kerjanya atau sejauhmana efek samping yang timbul mungkin berbeda antara sebuah merek dengan yang lain. Bentuk suplemen yang Anda beli di toko obat atau apotik mungkin bentuknya tidak sama dengan yang dipakai pada penelitian.
u
Beda dengan vitamin dan mineral, efek jangka panjang sebagian besar suplemen makanan tidak diketahui.


Jadi sekarang diklaim aman, lima tahun mendatang siapa yang tahu?

Tidak ada komentar: